Powered By Blogger

Rabu, 11 Mei 2011

UANG



Membuang sampah pada tempatnya sudah menjadi kewajiban, tapi kalau membuang uang pada tempatnya rasanya jarang kita menemukannya.
Yang ada Jangan membuang-buang uang tidak pada tempatnya. Karena uang dapat menjadi obat dalam diri kita, dan dapat juga menjadi racun yang akan menghancurkan diri kita!

Tahukah uang racun yang harus dibuang pada tempatnya ?

Kita tahu uang merupakan sebuah alat untuk melakukan transaksi baik jual-beli maupun yang lain. Dan secara tidak sadar uang dapat menjadi obat dalam diri maupun juga dapat menjadi racun dalam diri. Uang sebagai obat adalah uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer maupun skunder. Sedangkan uang racun adalah uang yang dapat digunakan untuk menghancurkan diri kita tanpa kita sadari.
Uang obat yaitu uang yang selalu kita gunakan setiap hari selain untuk membeli makan, membeli pakaian, maupun membeli bahan bakar kendaraan serta untuk membeli keperluan tambahan lain yang penting intinya uang obat adalah uang yang digunakan untuk membeli kebutuhan primer. Sedangkan uang racun, adalah uang sisa dari uang yang kita gunakan sudah cukup memenuhi kebutuhan primer, tetapi kelebihannya malah digunakan untuk membeli barang yang tidak seharusnya dimiliki. Misalnya jika seorang yang kaya,memiliki uang untuk berbelanja kebutuhan primer 30juta.Selanjutnya uang digunakan untuk membeli uang obat mencapai 15juta, kemudian sisanya digunakan untuk membeli motor padahal dia sendiri tidak membutuhkan motor.Dia membeli motor hanya untuk memenuhi garasinya.Soalnya adanya hanya mobil saja.  Uang ini akan menjadi racun,karena dia diharuskan membayar pajak kendaraan bermotor setiap tahunnya, padahal motornya tidak digunakan. Belum lagi motornya hanya untuk pamer saja, hal itu bisa akan menjadi boomerang dalam hidupnya. 15 juta adalah uang racun, dan uang ini harus dibuang pada tempatnya..
Dimanakah tempat membuang uang ini ?

1.Kita dapat membuangnya kepada fakir miskin..

2.Kita dapat membuangnya untuk investasi

Cobalah kita royal dalam hal memberi kepada fakir miskin,pada dasarnya uang tidak akan berguna apabila tidak bermanfaat kepada diri kita.Berikan kepada orang yang membutuhkan,niscaya uang anda akan bermanfaat dunia akherat.Belum lagi orang yang disedekah tidak akan jatuh miskin.

Cobalah gunakan sisa uang kita untuk investasi,seperti membuka usaha baru,menambah modal usaha kita,membeli tanah dan masih banyak lagi.Tentunya sebelum berinvestasi uang sebelumnya sudah dibuang kepada fakir miskin. Sebenarnya ada yang lebih penting dalam membuang uang,yaitu kita harus lihat keluarga ,tetangga dan sahabat kita terlebih dahulu. Apabila mereka kekurangan,maka kita wajib membantunya. Urutan membantu dimulai dari keluarga kita (kakak,adik,nenek,kakek,keponakan,sepupu,saudara sepupu dsb) hendaknya menanyakan keadaan keluarga kita yang sesungguhnya terlebih dahulu, dilanjutkan dengan membantu tetangga disekitar kita lalu dilanjutkan membantu kepada sahabat kita yang kekurangan lalu dilanjutkan membantu kepada fakir miskin. Sehingga benar-benar bermanfaat uang kita,jadilah uang kita menjadi uang obat.Uang yang bermanfaat untuk kita dan uang yang bermanfaat untuk manusia yang lain.
Oke,silahkan buang uang pada tempatnya!

Minggu, 28 Februari 2010

Ya Allah sehatlah aku, mudahkan urusanku, karuniakan aku anak anak dan keturunan dari istriku yang membahagiakan aku....Amien

Minggu, 21 Februari 2010

MENJADI SEORANG AYAH YANG AMANAH



Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Bismillahirrohmaani rrohiim
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian daridiri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara QS. An-Nisa (4) : 34.

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosaatas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS. Al-Baqarah (2) : 233.

Kaum Laki laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, maka salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan bagi keluarga kita diantaranya mari kita hargai, kita hormati dan kita sayangi ibu yang telah melahirkan anak anak kita.
Sesibuk apapun dalam kita melaksanakan kewajiban dan melakukan aktifitas pekerjaan kita sehari hari, untuk mencari dan memberikan nafkah bagi keluarga kita, sebaiknya kita sebagai Ayah, berkomitmen dan bersemboyan tidak akan menelantarkan dan menyia nyiakan semua keluarga kita, dengan melewatkan waktu kita dengan menasehati, berkata dan memberi contoh sesuai apayang kita katakan dan kita nasehatkan bagi mereka, sebagaimana yang firman Alloh dalam QS. Al-Baqarah (2) : 44. Mengapa kamu suruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedang kamu melupakan diri dari kewajiban mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab, Maka tidakkah kamu berpikir.
Agar anak anak kita kelak tidak mengecewakan kita, sebaiknya mulailah kita berbicara, mendidik dan memberi contoh sejak anak anak kita masih kecil, sehingga permasalahanyang sulit bagi anak anak kita akan lebih mudah kita tangani dan kita bantu penyelesaiannya manakala mereka semakin beranjak besar dan dewasa, dengan meluangkan waktuserta mendengarkan baik ide ide serta persoalan persoalan yang mereka hadapi, dengan semboyan dan tetap berpegang teguh pada bimbingan dan contoh, Rasululloh shallallahu \'alaihi wa sallam bersabda, Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, hingga lisannya fasih. Kedua orangtuanyalahyang membuatnya beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. HR. Al-Baihaqi, Ath-Thabarani.
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, QS. Ar-Ruum (30) : 30.
Alloh Subhanahu Wa Ta Ala memerintahkan kita untuk disiplin dan tepat waktu, yang di gambarkan dalam kita melaksanakan dan melakukan sholat lima waktu, dan contoh lain lain, maka mari kita penuhi dan kita isi waktu anak anak kita dengan bimbingan agar mereka disiplin, dan tepat waktu dalam segala bidang sesuai perencanaan dan kesepakatan, dan bila mereka melakukan kesalahan berikan nasehat, arahan dan contoh hukumanyang mendidik, sebagai arahan untuk menetapkan batasan batasan yang masuk akal, juga kita berikan nasehat, arahan dan contoh akan ganjaran dan imbalan dari prilaku tepat waktu mereka serta kita berikan imbalan dan hadiyah yang dapat membuat anak anak kita mengingat serta sangat berarti bagi mereka, sebagaimana firman Alloh
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. QS. Al-Insyroh (94) : 7-8.
Abdullah bin Umar radiallahu anhu, sesungguhnya Rasululloh shallallahu \'alaihi wa sallam bersabda, Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika mereka telah berusia tujuh tahun. Dan pukullah mereka, karena meninggalkan shalat ketika mereka telah berusia dua belas tahun. Dan pisahkanlah mereka pada tempat tidur. HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim.
Rasululloh shallallahu \'alaihi wa sallam bersabda, Hak anak atas ayahnya ialah diajari menulis, berenang, dan memberinya rezeki dari yang halal saja. HR. Al-Baihaqi.
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburka n (hartamu) secara boros. QS. Al-Isra (17) : 26.
Wahai saudaraku mari kita sadari bahwa kita sebagai Ayah adalah model peran yang akan selalu dilihat, dicontoh dan dilakukan bagi anak anak kita, baik kita sadari atau tidak, apapun yang kita lakukan tidak akan terlepas dari pandangan dan penilaian mereka, terutama dalam kita melakukan dan berprilaku pada anak kita yang wanita, seorang anak perempuan yang melewatkan waktu dengan Ayahnya yang penuh dengan kasih sayang, sesuai yang di contohkan oleh Rasululloh shallallahu \'alaihi wa sallam, ia akan tumbuh dewasa dengan pengetahuan dalam ia kelak menentukan dan memilih suami, maka alangkah indahnya bila kita para Ayah dapat mengajari putera puteri kita dalam kehidupan ini dengan mendemonstrasikan kejujuran, kebenaran, kerendahan hati, disiplin dan bertanggung jawab,
Disamping kita sebagai ayah kita juga harus menempatkan diri sebagai guru bagi anak anak kita, maka kurang bijak bila kita hanya menganggab bahwa mengajar adalah urusan guru saja, sesuai anjuran dan contohdari Rasululloh shallallahu \'alaihi wa sallam bersabda, Perhatikanlah anak anakmu, dan didiklah mereka dengan baik. HR. Ibnu Majah.
Usahakan sedapat mungkin kita sering sering makan bersama sama dengan anak anak kita baik itu makan pagi, makan siang, atau makan malam, karena ini dapat menjadi bagian pentingdari kehidupan keluarga yang sehat, walau hari hari kita sebagai kepala rumah tangga penuh dengan berbagai kegiatan dan kesibukan, akan tetapi dengan makan bersama sama ini juga dapat memberikan peluang pada anak anak kita untuk membicarakan apayang sedang mereka kerjakan dan apa yang ingin mereka kerjakan. Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pundari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. QS. Ath-Thuur (52) : 21.
Disamping kita menempatkan diri sebagai ayah, dan sebagai guru, sedapat mungkin kita juga menempatkan diri sebagai sahabat, sebagai teman bagi anak anak kita, kita carikan kita belikan dan kita bacakan buku buku cerita yang mendidik, buku buku yang dapat memotifasi dan membuat anak anak kita jadi mandiri sekaligus mendorong serta menanamkan kecintaan kepada anak anak untuk terus membaca dan membaca, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. QS. Al-Alaq (96) : 1-5.
Yang tentunya agar kita tidak mengalami kekecewaan sabagaimana yang telah diceritakan dalam posting dibawah ini, terlepas cerita dibawah ini benar atau tidak, sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk belajar dan mengajarkan ilmuyang tidak bertentangan dengan Al-Qur an dan Al Hadits, Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. QS. An-Nisa (4) : 69.

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur\'an). QS. An-Nisa. 4:174.
Rasululloh shallallahu \'alaihi wa sallam bersabda Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnahku (HR. Hakim).
Katakanlah Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. \" Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Imran (3) : 31.
Rasululloh shallallahu \'alaihi wa sallam bersabda Sesungguhnya, siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu,. Kamu semua agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid'ah dan setiap bid'ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki dan Tirmidzi).
Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Selasa, 26 Januari 2010

Mereka

banyak diantara mereka bersifat MUNAFIK, CURANG, dan NGAWUR
Semoga aku bukan diantara mereka

Senin, 25 Januari 2010

Aku







Sejak aku divonis dokter atau paling tidak sejak aku merasakan sakit dada sebelah kiri kira-kira pertengahan tahun 1998 itulah awal aku merasa diriku cemas dan bimbang. Beberapa kali masuk RS meskipun mungkin bukan karena sakit dada kiri penyebabnya ditambah lagi riwayat kesehatan keluargaku yang juga mempunyai penyakit yang sama hal itulah membuatku semangkin takut, rasanya tidak percaya diri, makanpun rasanya takut aku harus lebih berhati hati memilih jenis makanan, berat badan turun banyak dari kira-kira lebih dari 70 Kg kini hanya 56 Kg. Tapi Ahamdulillah sekarang setelah melalui proses dan waktu aku mulai bisa menerima keadaan ini. meskipun belum sepenuhnya bisa menerima, tapi paling tidak aku lebih bisa merasakan nikmatnya hidup sehat dengan rasa syukur yang selalu aku panjatkan ke hadapkan Allah SWT. Hal yang aku syukuri dalam hidup ini adalah bahwa aku punya penyakit. Andaikan aku tidak sakit mungkin aku sudah jauh dari rasa syukur......
Akhir akhir ini aku merasa ingin selalu dekat dengan anak-anakku, istriku. rasanya ingin aku selalu membagiakan mereka.... kasihan mereka. Bagaimanapun aku tetap mensyukuri melihat anak anakku sekarang ini.

Sabtu, 23 Januari 2010



Hakekat Sakit – Sehat Menurut AL QUR’AN

Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak jaman Nabi Adam. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir, sakit pun merupakan takdir. Lantas kalau sakit merupakan takdir, kalau kita sakit kenapa harus mencari sehat /kesembuhan? Lantas bua apa dan apa manfaat berobat? Dari sinilah landasan kita berpijak dalam memahami sehat, sakit, obat dan upaya pengobatan.

SEHAT – SAKIT PANDANGAN ALQURAN
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.
(Al Quran Surah Al Anbiyaa’ [21]:83-84)
Ayat diatas mengisahkan Nabi Ayub yang ditimpa penyakit, kehilangan harta dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi Ayub untuk berzikir dan memohon keridhoan Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayub sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya.
Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk kepada Allah, tidak berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah mentakdirkan sakit maka kita akan sakit, begitu pula apabila Allah mentakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan izin-Nya kita sembuh.
(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku. Dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali). Dan yang Amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (Al Quran surah Asy Syu’araa’ [26]: 78 – 82)

KONSEP SAKIT
Di hadapan Allah, orang saki bukanlah orang yang hina. Mereka justru memiliki kedudukan yang sangat mulia.
“Tidak ada yang yang menimpa seorang muslim kepenatan, sakit yang berkesinambungan (kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai pun duri yang ia tertusuk karenanya, kecuali dengan itu Allah menghapus dosanya.:
(Hadist diriwayatkan oleh Al-Bukhari)
Bahkan Allah menjanjikan apabila orang yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtirar dalam sakitnya, selain Allah menghapus dosa-dosanya.
“Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkara lain kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.”
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim)“Jika kamu menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar berdoa kepada Allah untukmu, karena doa orang yang sakit seperti doa para malaikat.”
(HR. Asy-Suyuti)

KONSEP SEHAT
Nabi Muhammad SAW lewat sunnahnya memberi perhatian yang serius terhadap kesehatan manusia. Sunnah Nabi menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikmat Allah yang terbesar yang harus diterima dengan rasa syukur.
Firman Allah dalam Al Quran Surah Ibrahim [14]:7
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Bentuk syukur terhadap nikmat Allah melalui kesehatan ini adalah senantiasa menjaga kesehatan sesuai dengan sunnatullah.
Rasulullah bersabda. “Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyaka manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas)

Hikmah Sakit Menurut Islam
Tidak ada orang yang ingin ditimpa penyakit. Meskipun demikian ternyata ada maksud tertentu dari Allah atas penyakit yang diderita hamba-Nya. Dalam buku Panduan Menghadapi Sakit dan Kematian karya Ahmad Yani, disebutkan terdapat lima keutamaan sakit menurut Islam:

1. Menghapus Dosa,
Ini merupakan keutamaan yang besar dari Allah Swt karena dengan sakit yang diderita oleh seorang muslim, dosa yang pernah dilakukannya bisa terhapus karena penderitaannya dalam menghadapi penyakit menjadi kafarat (penebus) dosanya, Rasulullah Saw bersabda:
Tiada seorang mu’min yang rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyaki tatau kesedihan (kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya” (HR. Bukhari).
2. Tetap Mendapatkan Pahala Dari Amal Kebaikan Yang Biasa Dilakukannya Diwaktu Sehat
Hal ini karena ia tidak bisa menjalankan amal kebaikan itu bukan karena ia tidak mau, tetapi karena ia dalarn keadaan sakit. nnisalnya kalau kita biasa ke masjid untuk shalat berjamaah, tentu kita mendapatkan pahala yang besar, setiap langkahnya diangkat baginya satu derajat dan dihapuskan satu kesalahannya kemudian malaikat akan terus mengucapkan shalawat (memintakan ampunan) kepadanya, selama dia masih berada di ruangan shalat tersebut , namun pada saat kita sakit tentu tidak bisa ke masjid tapi kita tetap mendapat pahalanya. Rasulullah Saw bersabda:
“Apabila salah seorang hamba sakit atau bepergian (safar), maka Allah mancatat pahalanya seperti pahala amal yang dikerjakannya sewaktu ia tidak bepergian atau sehat.” (HR. Bukhari).
Di dalam hadist lain, Rasulullah Saw bersabda yang menguatkan hadits di atas:
“Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan suatu kebaikan, maka Allah berfirman kepada malaikat: “Catatlah bagi hamba-Ku pahala seperti yang biasa ialakukan ketika sehat.” (HR. Abu Hanifah).
3. Memperoleh Pahala Kebaikan
Segala sesuatu yang terjadi pada manusia pasti ada hikmahnya. Seorang muslim yang sabar dalam menghadapi penyakit maka baginya pahala kebaikan. Rasulullah Saw bersabda:
Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa.” (HR. Bukhari).
Di dalam hadits lain yang senada tentang ini, Rasulullah Saw bersabda:
Barangsisapa dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya, maka dia (diuji) dengan suatu musibah. (HR. Bukhari).
4. Memperoleh Derajat Yang Tinggi di Sisi Allah SWT
Hal ini karena di dalam surga ada derajat tertentu yang harus dicapai, bila seorang muslim tidak mampu mencapainya dengan suatu amal, maka ia bisa mem¬peroleh derajat yang tinggi itu dengan musibah atau penyakit yang dideritanya, misalnya mati syahid merupakan kematian yang sangat mulia, dia bisa dicapai dengan cara berperang di jalan Allah dan mati pada saat peperangan itu, namun bila seseorang ingin memperoleh kematian yang mulia itu, tapi perang di jalan Allah secara fisik tidak terjadi, maka ia tetap bisa mendapatkan derajat mati syahid dengan penyakit yang menimpa sehingga menyebabkan kematiannya, Rasulullah saw bersabda:
“Wabah adalah syahadah (mati syahid) bagi setiap muslim.”(HR. Bukhari)
Di dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:
“Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah menguji dan mencobanya agar dia dapat mencapai derajat itu.” (HR. Thabrani)
5. Memperoleh Ganjaran Berupa Surga
Mana¬kala seorang muslim menghadapi penyakit dengan penuh kesabaran, misalnya penyakit yang sangat menyulitkan penderitanya dalam kehidupan ini seperti buta matanya, Rasulullah saw bersabda:
“Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar, maka Aku ganti kedua matanya itu dengan surga.” (HR. Ahmad).
Dengan demikian, meskipun tidak menyenangkan, sakit merupakan ujian yang dapat memberikan keutamaan dan manfaat yang besar, baik bagi si penderita maupun keluarganya. Oleh karena itu, penyakit harus dihadapi dengan sikap, pemikiran dan prilaku yang positif. Ingat hukum Law of Attraction, kalau kita selalu berlaku positif, maka yang hal positif tersebut InsyaAllah akan datang ke kita. Misalnya ketika sakit kita berpikiran dan memasukkan ke alam bawah sadar “sehat, kuat, sabar!!”. Maka hal tersebut dapat mempercepat kesembuhan kita.